Header Ads

Mengapa Harga Wuling Binguo EV di Indonesia Tiga Kali Lipat Lebih Mahal dari China?

 

IST - Wuling Binguo


Harga mobil listrik Wuling Binguo EV di China dan Indonesia memiliki selisih yang cukup signifikan, yang menarik perhatian banyak orang.

Meskipun kedua negara memproduksi Binguo EV di pabrik Wuling yang sama di Cikarang, Indonesia, harga jualnya bisa berbeda hingga tiga kali lipat.

Artikel ini mengulas faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan harga mobil listrik ini di kedua negara.

Harga yang Jauh Berbeda

Di China, harga Wuling Binguo EV sangat terjangkau. Misalnya, varian Long Range (333 km) dijual dengan harga sekitar 73.800 hingga 83.800 RMB, yang setara dengan Rp160 juta hingga Rp181 juta.

Sementara itu, harga yang ditawarkan untuk Binguo EV di Indonesia jauh lebih tinggi, yakni Rp358 juta untuk varian Long Range dan Rp408 juta untuk varian Premium Range (410 km).

Faktor Penyebab Perbedaan Harga

Sales and Marketing Director PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Indonesia, Dian Asmahani, mengungkapkan beberapa alasan utama yang menyebabkan perbedaan harga ini. Alasan pertama adalah regulasi mobil listrik yang berbeda antara pemerintah China dan Indonesia.

Di China, pemerintah memiliki kebijakan yang mendukung industri otomotif, termasuk insentif untuk kendaraan listrik, yang membuat harga kendaraan lebih terjangkau.

Namun, alasan paling signifikan adalah skala ekonomi yang lebih besar di China. Dian menjelaskan bahwa pasar mobil di China sangat besar, dengan penjualan mobil mencapai lebih dari 24 juta unit pada tahun 2022, dan lebih dari 5,9 juta unit di antaranya adalah mobil listrik.

Dengan volume penjualan yang sangat besar, biaya riset dan pengembangan bisa lebih mudah diserap, yang berkontribusi pada penurunan harga jual mobil listrik.

Di sisi lain, pasar mobil di Indonesia lebih kecil, dengan total penjualan mobil hanya mencapai 1,048 juta unit pada 2022, dan kontribusi mobil listrik murni (BEV) hanya 10.327 unit.

Oleh karena itu, biaya pengembangan dan produksi kendaraan listrik di Indonesia cenderung lebih tinggi, yang berimbas pada harga jual yang lebih mahal.

Perbedaan Pasar dan Produksi

Penting untuk dicatat bahwa meskipun Binguo EV dirakit di Indonesia, biaya distribusi dan pajak impor juga berperan besar dalam membentuk harga jual mobil listrik ini. Indonesia, yang memiliki pasar mobil lebih kecil, tidak mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi besar seperti China.

Selain itu, biaya distribusi yang lebih tinggi dan pajak juga menambah harga jual kendaraan listrik di Indonesia.

Karena Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki tantangan tersendiri dalam hal distribusi barang, termasuk kendaraan.

Proses pengiriman mobil dari pabrik ke berbagai daerah di Indonesia memerlukan biaya tambahan yang tidak sedikit. Berbeda dengan China yang memiliki infrastruktur transportasi yang lebih efisien dan terintegrasi, Indonesia harus menghadapi tantangan logistik yang lebih kompleks. Misalnya, pengiriman kendaraan ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa membutuhkan waktu dan biaya yang lebih tinggi, yang berimbas pada harga jual kendaraan di dealer.

Pajak dan Regulasi Impor

Selain biaya distribusi, pajak dan regulasi impor juga berperan besar dalam membentuk harga jual mobil listrik di Indonesia.

Meski Wuling Binguo EV dirakit di Cikarang, pabrik tersebut masih bergantung pada beberapa komponen impor untuk menyelesaikan proses perakitan. Pajak impor dan tarif bea masuk yang lebih tinggi pada komponen atau bahan baku ini meningkatkan harga produksi kendaraan.

Selain itu, Indonesia memiliki kebijakan pajak yang cukup berbeda dengan China, di mana pajak atas mobil listrik juga dipengaruhi oleh tarif kendaraan bermotor yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.

Infrastruktur dan Pengembangan Industri

Infrastruktur yang mendukung produksi dan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia masih dalam tahap berkembang.

Di China, ekosistem kendaraan listrik sudah sangat berkembang dengan dukungan pemerintah yang kuat, jaringan pengisian daya yang luas, serta fasilitas manufaktur yang sudah sangat mapan.

Hal ini memudahkan produsen mobil listrik di China untuk mengurangi biaya produksi dan memasarkan mobil dengan harga lebih rendah.

Sementara itu, di Indonesia, meskipun ada inisiatif dari pemerintah untuk mendukung perkembangan kendaraan listrik, ekosistem tersebut belum sekuat di China, yang turut memengaruhi biaya produksi dan harga jual mobil listrik.

Kesimpulan

Perbedaan harga Wuling Binguo EV antara China dan Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh biaya produksi dan distribusi, tetapi juga oleh faktor regulasi dan skala ekonomi.

Meskipun harga di Indonesia lebih tinggi, pasar mobil listrik di Tanah Air terus berkembang, dan diharapkan akan semakin banyak konsumen yang tertarik untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan ini.

Sebagai langkah awal, kehadiran Wuling Binguo EV di Indonesia bisa menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari mobil listrik dengan harga kompetitif, meskipun masih terdapat perbedaan harga yang cukup signifikan dibandingkan dengan pasar China.

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.