Header Ads

Terjawab! Kenapa Kereta di Jepang Hampir Tak Pernah Terlambat Bandingkan dengan Indonesia

 

IST - Kereta Cepat Jepang yang hampir tak pernah terlambat.


KABARESOLO.COM - Transportasi umum adalah tulang punggung mobilitas di banyak negara, memungkinkan masyarakat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan efisien.

Jepang dikenal dengan sistem transportasi umum yang sangat efisien dan jarang mengalami keterlambatan, khususnya dalam hal kereta cepat. 

Sebaliknya, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan efisiensi transportasi umum, Selasa 24 Juli 2024. 

Artikel ini akan membahas perbandingan pengelolaan transportasi umum di Jepang dan Indonesia, menjelaskan mengapa Jepang jarang mengalami keterlambatan, dan perubahan yang telah dilakukan di Indonesia sejak Ignatius Jonan menjabat sebagai Menteri Perhubungan.


Sistem Transportasi Umum di Jepang


Efisiensi dan Ketepatan Waktu

Salah satu alasan utama mengapa Jepang jarang mengalami keterlambatan kereta cepat adalah budaya tepat waktu yang telah mendarah daging. Menurut data dari Japan Railway Group (JR Group), rata-rata keterlambatan kereta cepat Shinkansen adalah kurang dari satu menit per tahun. Hal ini dicapai melalui beberapa faktor:


1. Manajemen Waktu yang Ketat: Operator kereta di Jepang memiliki jadwal yang sangat ketat dan detail. Setiap kereta memiliki waktu keberangkatan dan kedatangan yang diatur dengan presisi tinggi.

2. Teknologi Canggih: Jepang menggunakan teknologi mutakhir dalam pengelolaan kereta api, termasuk sistem sinyal otomatis yang memastikan kereta beroperasi dengan aman dan efisien.

3. Perawatan dan Inspeksi Rutin: Kereta di Jepang menjalani perawatan dan inspeksi rutin untuk memastikan bahwa semua komponen berfungsi dengan baik. Ini mengurangi risiko gangguan teknis yang dapat menyebabkan keterlambatan.

4. Pelatihan Staf yang Ketat: Operator dan staf kereta di Jepang mendapatkan pelatihan intensif untuk menangani berbagai situasi dan memastikan operasi berjalan lancar.

5. Budaya Keselamatan: Keselamatan adalah prioritas utama dalam pengelolaan kereta di Jepang. Semua prosedur operasi dirancang untuk meminimalkan risiko kecelakaan.

 

Integrasi Antar Moda

Sistem transportasi di Jepang sangat terintegrasi. Jaringan kereta api, bus, dan transportasi lainnya terhubung dengan baik, memudahkan penumpang untuk berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya tanpa mengalami kendala berarti. Hal ini didukung oleh sistem tiket terpadu seperti IC card (Suica dan Pasmo) yang dapat digunakan di berbagai jenis transportasi.


Kebijakan Pemerintah

Pemerintah Jepang sangat mendukung pengembangan transportasi umum melalui investasi besar dalam infrastruktur dan penelitian. Kebijakan ini termasuk subsidi untuk perusahaan kereta api dan insentif untuk meningkatkan efisiensi operasional.


Sistem Transportasi Umum di Indonesia


Tantangan yang Dihadapi

Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam pengelolaan transportasi umum, termasuk:


1. Keterbatasan Infrastruktur: Jaringan transportasi umum di Indonesia belum sekomprehensif di Jepang. Banyak daerah yang belum terjangkau oleh transportasi umum yang efisien.

2. Keterlambatan yang Sering Terjadi: Keterlambatan kereta api dan bus masih menjadi masalah umum di Indonesia, disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan teknis, kemacetan lalu lintas, dan manajemen waktu yang kurang optimal.

3. Kurangnya Integrasi Antar Moda: Integrasi antara berbagai moda transportasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Banyak penumpang yang kesulitan berpindah dari satu moda ke moda lainnya tanpa mengalami kendala waktu dan biaya.

4. Kualitas Pelayanan: Kualitas pelayanan di sektor transportasi umum di Indonesia masih perlu ditingkatkan, termasuk kenyamanan, kebersihan, dan keamanan.


Perubahan di Bawah Kepemimpinan Ignatius Jonan

Sejak Ignatius Jonan menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada tahun 2014, sejumlah perubahan signifikan telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas transportasi umum di Indonesia:


1. Revitalisasi Kereta Api: Salah satu fokus utama Jonan adalah revitalisasi PT Kereta Api Indonesia (KAI). Di bawah kepemimpinannya, berbagai perbaikan dilakukan, termasuk modernisasi armada kereta, perbaikan infrastruktur rel, dan peningkatan kualitas pelayanan.

2. Pengembangan Infrastruktur: Jonan mendorong pembangunan infrastruktur transportasi baru, termasuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan pengembangan jaringan LRT dan MRT di Jakarta.

3. Peningkatan Manajemen Operasional: Jonan memperkenalkan manajemen operasional yang lebih efisien dan berorientasi pada pelanggan, termasuk penerapan sistem tiket elektronik dan penjadwalan yang lebih ketat.

4. Keselamatan dan Keamanan: Keselamatan dan keamanan penumpang menjadi prioritas utama, dengan peningkatan standar keselamatan dan penerapan teknologi canggih dalam pengawasan dan pengelolaan operasi.

5. Kampanye Kesadaran Publik: Jonan juga meluncurkan berbagai kampanye untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menggunakan transportasi umum dan menjaga ketertiban serta kebersihan.


Perbandingan Sistem Transportasi Jepang dan Indonesia


Ketepatan Waktu

Jepang dikenal dengan ketepatan waktu yang luar biasa, sementara Indonesia masih berjuang untuk mencapai standar tersebut. Sistem manajemen waktu yang ketat, teknologi canggih, dan budaya tepat waktu di Jepang kontras dengan keterbatasan infrastruktur dan manajemen operasional yang belum optimal di Indonesia.


Teknologi dan Infrastruktur

Jepang memiliki teknologi dan infrastruktur transportasi yang sangat maju, termasuk jaringan kereta cepat Shinkansen yang terkenal. Di Indonesia, pengembangan teknologi dan infrastruktur masih terus berjalan, dengan proyek-proyek seperti MRT Jakarta dan kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai langkah awal yang menjanjikan.


Integrasi Antar Moda

Sistem transportasi di Jepang sangat terintegrasi, memudahkan penumpang untuk berpindah antar moda transportasi. Indonesia masih perlu meningkatkan integrasi antara berbagai moda transportasi untuk memberikan kemudahan yang sama bagi penumpang.


Dukungan Pemerintah

Pemerintah Jepang memberikan dukungan penuh untuk pengembangan transportasi umum melalui investasi dan kebijakan yang mendukung. Di Indonesia, meskipun sudah ada kemajuan signifikan di bawah kepemimpinan Ignatius Jonan, dukungan dan investasi lebih lanjut masih diperlukan untuk mencapai standar yang sama.

Pengelolaan transportasi umum di Jepang dan Indonesia memiliki perbedaan yang signifikan. Jepang telah berhasil menciptakan sistem transportasi yang sangat efisien dan jarang mengalami keterlambatan berkat manajemen waktu yang ketat, teknologi canggih, dan budaya tepat waktu. Di sisi lain, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan efisiensi transportasi umum, tetapi telah menunjukkan kemajuan yang signifikan di bawah kepemimpinan Ignatius Jonan.

Untuk mencapai tingkat efisiensi seperti di Jepang, Indonesia perlu terus berinvestasi dalam infrastruktur, mengadopsi teknologi canggih, meningkatkan manajemen operasional, dan mempromosikan budaya tepat waktu. 

 

IST/KEMENHUB - Ignatius Jonan.

Dengan dukungan yang tepat, Indonesia dapat mengembangkan sistem transportasi umum yang lebih baik dan efisien, memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.


Referensi


1. Japan Railway Group. (2020). Annual Report.

2. Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Japan. (2021). Transport Policy in Japan.

3. PT Kereta Api Indonesia. (2020). Laporan Tahunan.

4. Kementerian Perhubungan Indonesia. (2021). Laporan Kinerja.

5. Yamaguchi, K., & Kawamura, A. (2017). Japanese High-Speed Rail: A Model for the Future. Journal of Transportation Research.

6. Jones, C. (2018). Managing Public Transport in Asia: Lessons from Japan. Asia Pacific Transport Journal.

7. Ignatius Jonan: Transformasi Transportasi Indonesia. (2019). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
(*)

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Diberdayakan oleh Blogger.