Combiphar Serahkan 5 Rumah Pengering ke Tim Penggerak PKK Karanganyar dan Wonogiri
KABARESOLO.COM, JAWA TENGAH - PT Combiphar sebagai salah satu perusahaan consumer
healthcare terkemuka di Indonesia dengan dukungan dari tim Penggerak PKK Karanganyar dan
Wonogiri, Dinas Pertanian, dan Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan
Obat Tradisional menyelenggarakan program pemberdayaan perempuan (Combi Hope Women
Empowerment) sejak pertengahan 2021. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan livelihood
perempuan, khususnya Kelompok Wanita Tani dan PKK di sekitar wilayah operasional
Combiphar Group. Selain itu, kegiatan ini diselenggarakan sejalan dengan komitmennya
’Championing a Healthy Tomorrow’, dalam meningkatkan kualitas produknya di segmen preventif
(pencegahan), salah satunya melalui pengadaan produk-produk herbal yang berkualitas, Kamis 3 November 2022.
Untuk keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ini, Combiphar menyerahkan lima
rumah pengering kepada lima desa yang berpartisipasi dalam program. Penyerahan rumah
pengering di dua desa di Wonogiri diberikan secara simbolis oleh Direktur PT Combiphar,
Christina Sung kepada Bupati Wonogiri, Joko Sutopo pada tanggal 2 November 2022.
Sedangkan tiga rumah pengering lainnya diserahkan oleh Direktur Combiphar, Chandra Dewi
kepada kabupaten Karanganyar pada tanggal 3 November 2022.
Berkolaborasi dengan TPPKK dan Dinas Pertanian serta Pemerintah setempat, PT Combiphar
meluncurkan program pemberdayaan perempuan. Kerja sama ini merupakan wujud kepedulian
PT Combiphar terhadap kesejahteraan warga di sekitar lingkungan operasionalnya.
"Hal ini tentunya kami sambut dengan sukacita. Pandemi ini tentu berdampak pada
perekonomian seluruh warga Indonesia, dan hal tersebut juga dirasakan warga kami. Oleh
karena itu, program pemberdayaan perempuan ini sangat menyokong kesejahteraan di
kabupaten Wonogiri.
Pendampingan dari Dinas Pertanian dan B2P2TOOT pun sangat membantu
perempuan dalam membudidayakan jahe dan lengkuas agar sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan dalam membuat bahan baku jamu,” tutur Bupati Wonogiri, Joko Sutopo.
Sekitar 230 perempuan tani mengikuti rangkaian program mulai dari pelatihan dari Dinas
Pertanian dan B2P2TOOT dan Persada – mitra Combiphar mengenai pembibitan, penanaman
hingga membuat simplisia jahe dan lengkuas yang menjadi bahan baku utama jamu. Selain itu,
edukasi mengenai motivasi diri, pola hidup sehat, dan kewirausahaan juga diberikan untuk
membekali para perempuan untuk dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Melalui program ini
juga, sekitar 4.000 perempuan telah menerima edukasi pola hidup sehat yang disebarkan oleh
ke 230 peserta tersebut.
“Perempuan mempunyai peranan kunci di keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Kami
mengajak para perempuan untuk meningkatkan kapasitas diri mereka melalui edukasi pola hidup
sehat dan motivasi diri, serta meningkatkan ekonomi keluarga melalui budidaya jahe dan
lengkuas yang hasilnya bisa diserap sebagai bahan baku jamu Air Mancur. Untuk itu, kami
kembali menggagas program kami dengan membina dan memberikan pelatihan kepada petani
perempuan, agar kesejahteraan perempuan semakin meningkat di wilayah operasional bisnis
kami,” ujar Christina Sung.
Christina menambahkan bahwa budidaya jahe dan lengkuas ini program ini menggunakan lahan
yang sebelumnya tidak produktif serta memanfaatkan halaman rumah masyarakat, sehingga
para perempuan terutama ibu bisa tetap produktif di rumah.
Selain itu, pihaknya menjalankan program Combi Hope untuk mempertegas komitmen
Combiphar dalam memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi operasionalnya secara
berkelanjutan, untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani perempuan. Program ini juga
secara proaktif menjalin kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan
generasi yang lebih sehat.
Keberlanjutan program CSR ini bertujuan mendukung petani perempuan yang berada di lokasi
operasional Combiphar agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat melalui pendidikan dan
berdaya. Saat ini Combiphar memiliki 6 program pengembangan masyarakat di antaranya adalah
Combiphar Healthy Living Education, Combiphar Health Desk, Combiphar Women and Youth
Development, Combi Hope, Combi Run, dan Combiphar Players Championship.
“Kami berharap edukasi yang telah diberikan tidak hanya terhenti sampai kepada petani
perempuan binaan kami saja, namun akan terus berlanjut kepada perempuan-perempuan
lainnya di sekitar mereka. Dengan mengamalkan ilmu yang didapatkan, kami yakin, kualitas dan
kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar desa akan semakin meningkat,” tutup Christina.
***
Tentang Combiphar
Combiphar didirikan sejak tahun 1971 sebagai perusahaan farmasi yang berfokus produk kuratif. Kini,
Combiphar bertransformasi menjadi perusahaan lokal consumer healthcare terdepan di Indonesia yang
bertumbuh cepat dengan memproduksi dan memasarkan lebih dari 90 produk berkualitas dan terjangkau
diantaranya OBH Combi (obat batuk sirup), Insto (obat tetes mata), JointFit (gel pereda nyeri sendi), Prive
Uricran (suplemen untuk infeksi kantung kemih), Hezandra (suplemen untuk menjaga fungsi hati), Simba
(sereal) dan Madurasa.
Berkantor pusat di Jakarta dengan 1.800 karyawan dan hadir di berbagai kota besar dan sekunder di
seluruh Indonesia, Combiphar memiliki fasilitas produksi berteknologi mutakhir serta prosedur operasi
berstandar modern. Pabrik Combiphar yang berlokasi di Padalarang, Jawa Barat, berhasil memperoleh
sertifikasi antara lain ISO 14001, dan proper BIRU untuk pengelolaan lingkungan. Selain pabrik di
Padalarang, Combiphar juga memiliki pabrik di Kawasan Jababeka, Karanganyar dan Wonogiri Jawa
Tengah. Pabrik di Karanganyar sendiri memperoleh sertifikasi 9001:2015 dan Wonogiri memiliki sertifikasi ISO 22000. Pada akhir 2016 Combiphar juga memperluas bisnisnya ke pasar internasional melalui produk
tetes mata unggulannya, Eye Mo di kawasan Asia Tenggara di antaranya Kamboja, Singapura, Malaysia,
Brunei Darussalam, Filipina dan Macau serta Malaysia, Taiwan dan Nigeria melalui produk herbal dan
Madurasa serta New Zealand dan Australia melalui produk Simba. Combiphar juga menjadi mitra
terpercaya perusahaan-perusahaan farmasi internasional dari beberapa negara melalui perjanjian lisensi,
joint venture serta contract manufacturing.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website www.combiphar.com serta akun media sosial
Combiphar seperti Instagram, Facebook dan YouTube. (*/KabareSolo.com)
Post a Comment