Tidak Hanya Sepedaan tetapi Acaranya juga Dibalut dengan Rasa Kekeluargaan yang Hangat
IST - Ilustrasi |
KABARESOLO.COM, YOGYAKARTA - Berbeda dari sebelumnya. Kali ini, tagline dari Bikepackers yang diusung oleh Polygon betul-betul terasa, yaitu “Get Lost, Get Beyond”. Sebanyak 90 peserta dari Yogyakarta, Solo, Jakarta, hingga Kalimantan; menempuh jarak total 60 km dengan 70% medan gravel, peserta melewati berbagai rute persawahan dan perkebunan warga khas Yogyakarta hingga menyeberangi sungai untuk sampai di Kawasan Wisata Sriharjo sebagai titik kumpul. Sebuah hal baru yang seru bagi peserta Bikepackers kali ini, melalui berbagai keseruan seperti water rescue dan menyeberangi sungai, yang belum pernah ada di kedua acara Bikepackers Makassar dan Bali sebelumnya.
Level-up: Kemasan yang lain dengan sentuhan adventure di alam bebas
“Setelah bersama melalui Bikepackers dua kali, tentu kami ingin semakin level up. Baik dari pengemasan acara maupun isi dari acara itu sendiri agar semakin sesuai dengan soul dari cyclist dan adventurer,” tegas Nurul Imi, Ketua Penyelenggara Bikepackers.
Berbeda dengan rute Bikepackers di Bali yang menantang dengan tanjakannya, rute kali ini lebih gravel dengan elevasi tertinggi sebanyak 230 MDPL. Tak berhenti di sana, peserta diajak untuk praktik penyelamatan di sungai yang benar (water rescue) langsung bersama Perwakilan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Yogyakarta, Dita M. Sufiatun. Beliau yakin, dalam kegiatan luar ruang kita harus siap dengan segala medan. Ketika berada di air dan sungai, maka kita harus bisa – setidaknya – melakukan renang jeram.
“Ini sebuah acara pertama dari brand sepeda yang mengadakan acara yang sangat valuable. Tidak hanya sepedaan bersama, tetapi acaranya juga dibalut dengan rasa kekeluargaan yang hangat dan menyenangkan,” ungkap Rangga, salah satu peserta Bikepackers.
Sembari BBQ dan menikmati malam, Ramon Y. Tungka sebagai seorang adventurer di Indonesia bergabung dan menerangkan tentang persiapan serta manajemen perjalanan ketika berpetualang. Menurut pengguna Polygon Bend R5 tersebut, persiapan perlengkapan, barang bawaaan, fisik, hingga mental harus disiapkan dengan matang. "Malam ini, titik ini, sebenarnya bukan tujuan kita. Tujuan kita adalah kembali ke rumah masing-masing dengan selamat. Itulah mengapa manajemen persiapan sangat penting, dan setiap rider perlu melakukannya," tuturnya.
Menyeberangi sungai di malam hari: Pelengkap untuk pengalaman bikepacking yang sempurna
Night orienteering kali ini pun juga diberi tantangan yang berbeda dari sebelumnya. Peserta yang sudah terbagi dalam 6 pos berbeda ditantang untuk bisa membongkar pasang ban, memutus dan memasang rantai, menyaring air hingga bersih, menyalakan api, teknik menyeberangi sungai, hingga panahan.
“Menyeberangi sungai dengan peralatan safety ketika melalui salah satu checkpoint itu menurut saya yang paling menarik sekaligus menantang, sih. Karena ini kali pertamanya saya harus melalui itu.” Tambah Rangga. Tak jauh, peserta melalui sungai 5 meter dengan teknik penyebrangan safety pembuatan Harnest (Tali Pengaman Tubuh) dengan dibantu oleh instruktur.
“Saya sangat puas dengan seluruh rangkaian kegiatan, saya bisa mendapat value dari sharing session dan night orienteering,” ucap Bimo, peserta Bikepackers Jogja 2022.
"Kami harap peserta dapat merasakan manfaat dari Bikepackers ini melalui indahnya pemandangan, sambil refreshing sejenak dari kesibukan kota, serta mendapat teman dan ilmu baru melalui event ini. Semoga ada banyak pengalaman dan inspirasi baru yang bisa didapatkan,” Nurul Ilmi.
Kabarnya, Polygon Bikepackers akan hadir di Bandung pada bulan Agustus ini. Tertarik ikut?(*)
Post a Comment