Jangan Sampai Menyesal! Hindari Hal Ini Saat Beli Aglaonema Online
DOK.KABARESOLO - Penjual yang amanah akan mengemas Aglaonema dengan rapi, baik, aman dan tanaman yang dikirim benar-benar bagus atau sesuai dengan yang kita pilih. |
KABARESOLO.COM - Beli Aglaonema secara online memiliki risiko yang besar dibandingkan dengan beli secara langsung.
Mulai dari ketemu penjual abal-abal alias penipu, bukannya dapat Aglaonema yang terjadi malah uang amblas alias sudah transfer tapi tanaman tak dikirim.
Ada juga yang dapat penjual Aglaonema yang enggak amanah yakni menjual Aglaonema tak sesuai dengan foto yang dikirim.
Belum lagi masalah teknis pengiriman hingga nanti kalau ternyata ada masalah pada tanaman setelah tanaman tersebut sampai ke tangan pembeli si penjual enggan bertanggung jawab.
Namun meski demikian besar risiko membeli Aglaonema secara online tapi besar pula keuntungan yang bisa didapatkan, Sabtu 19 September 2020.
Beberapa keuntungan yang didapatkan antara lain bisa mendapatkan Aglaonema dengan harga bersaing, bisa mendapatkan Aglaonema langka alias kelas kolektor, bisa coba ikut lelang Aglaonema lalu kalau beruntung bisa dapat harga di bawah pasaran dan paling penting bisa mendapatkan penjual terpercaya, bertanggungjawab dengan pelayanan prima.
Bahkan kadang mendapat bonus tambahan selain Aglaonema yang dipesan.
Keuntungan lain tak perlu keluar tenaga atau biaya transportasi karena harus datang ke sebuah lokasi penjualan Aglaonema.
Banyak pilihan Aglaonema mulai dari bonggol, tunas, Aglaonema baby, hingga indukan.
Jejaring di kalangan komunitas pecinta Aglaonema makin luas.
Keuntungan-keuntungan tersebut mungkin tak didapatkan ketika hanya pergi ke pasar bunga dan beli secara langsung.
Nah agar tak tertipu diperlukan trik tertentu agar mendapatkan penjual yang amanah dan terbaik.
KabareSolo.com pernah menulis dua artikel yang tepat untuk mendapatkan penjual Aglaonema online terbaik.
BACA:Â Cara Mudah Mendapatkan Penjual Aglaonema Online Amanah dan Terbaik
Jadi pembelajaran bersama jangan sampai Aglaonema yang sampai ke rumah mengecewakan padahal gara-gara hal sepele.
Jadi sebaiknya hindari hal ini:
1. MEMILIH TANAMAN SAKIT AGAR HARGA LEBIH MIRING
Membeli tanaman secara online tentu berbeda dengan membeli secara langsung.Â
Membeli secara langsung meski tanaman yang dibeli sakit karena jarak dekat dan tak perlu dikemas tentu pemulihan atau menyembuhkan tanaman tersebut bisa dilakukan dnegan lebih mudah.
Asalkan sudah tahu apa penyakitya, apa masalahnya dan bagaimana nanti menanganinya.
Contoh wah ini tanaman akarnya masih sedikit, berarti penanganannya nanti seperti ini, diberi pupuk ini menggunakan pot seperti ini lalu bla bla bla dan sebagainya.
Bisa dilakukan secara langsung dan cepat setelah sampai di rumah.
Berbeda dengan online, tanaman sehat saja yang sudah dikirim melewati jarak, waktu di dalam kemasan yang pengap bisa langsung sakit bila sampai di rumah, apalagi yang sakit.
Jadi jangan tergiur atau nekat membeli Aglaonema sakit atau bermasalah meski ditawari dengan harga miring oleh penjual.
2. TERLENA DENGAN FOTO MASA BODOH DENGAN CACAT KECILÂ
Ketika membeli Aglaonema secara online hal utama adalah foto.Â
Ini tentu sudah melewati fase untuk pengecekan detail apakah penjual Aglaonema terpercaya atau abal-abal.Â
Setelah yakin kalau itu penjual sesungguhnya, langkah berikut adalah melihat detail fotonya, terkadang karena terlena dengan foto yang bagus kita tak memerhatikan hal-hal kecil.
Seperti lubang kecil pada daun, sobekan kecil pada ujung daun, ada daun kuning yang tak terlihat.
Hal-hal seolah sepele pada foto tak kita sadari bisa bikin kecewa.
Ingat foto bisa diedit sedemikian rupa sehingga Aglaonema tampak besar, tampak indah, terlihat keren tapi saat sampai di rumah lha kok gini, lah ternyata kecil to.
Pembeli online seolah 'tertipu' dengan Aglaonema yang ditawarkan.
Saat ditawarkan besar, kita melihat seolah fotonya besar, tapi ternyata setelah sampai ternyata kecil.
Itu masalah persepsi karena kita tak begitu memperhatikan dengan benda yang jadi bahan perbandingan dengan Aglaonema yang ditawarkan.
Simak tautan di bawah ini, diulas secara lengkap.
BACA:Â Tips Beli Aglaonema Online: Cara agar Tak Tertipu Teknik Fotografi
3. JANGAN MINTA PENGIRIMAN TANPA MEDIA TANAM
Tak sedikit pembeli pemula ingin mendapatkan Aglaonema dengan harga lebih miring satu di antaranya dengan menekan biaya pengiriman.
Sehingga meminta pada penjual agar mengirim Aglaonema tanpa media tanam.
Penjual yang profesional tentu sudah melakukan berbagai cara agar tanaman tetap segar meski tidak menggunakan media tanam.
Satu di antaranya menggunakan tisu khusus diberi semprotan air B1, cairan untuk antistres pada tanaman.
Meski demikian kalau ternyata terjadi kendala atau memang pengiriman lama karena jarak tanaman yang sampai ke rumah belum tentu sehat.
Bahkan cenderung layu.
Nah recovery atau pemulihan inilah yang membutuhkan waktu panjang, risikonya tanaman bisa mati.
Pernah penulis yang berlokasi di Solo, membeli Aglaonema di Lampung, karena tanamannya rimbun dengan banyak anakan ia menyarankan untuk tanpa media tanam.
Kita sudah meminta untuk tetap menggunakan media tanam meski sedikit, tapi ternyata yang dikirim benar-benar tanpa media tanam.
Akhirnya banyak batang yang mati, daun berguguran, butuh waktu dua bulan untuk pemulihan.
Seller seperti ini tidak profesional dan memang belum tahu cara mengemas Aglaonema yang baik.
Jadi daripada berisiko tanaman mati atau harus pemulihan lama mendingan keluar uang lebih banyak untuk membayar ongkos kirim karena plus media tanam.
4. PILIH JASA PENGIRIMAN YANG BISA DIANDALKAN
Dari puluhan Aglaonema yang telah dibeli penulis secara online, ada dua jasa pengiriman untuk Aglaonema yang bisa diandalkan.
Ini berdasarkan pengalaman pribadi dan pelayanan prima dari jasa pengiriman tersebut.
Ingat ini bukan iklan ya, KabareSolo tak mendapat keuntungan secara langsung atau terkait bentuk kerjasama, rekomendasi ini diberikan karena memang sudah mendapatkan pelayanan terbaik.
Rekomendasi pertama Tiki Ons.
Tiki tampaknya serius garap pelayanan khusus tanaman hias karena pelayanan demikian prima.
Ons artinya one night service benar-benar sesuai.
Misalnya mundur masih lebih bagus dibanding jasa pengiriman lainnya.
Harganyapun tak terlalu mahal, jadi sebisa mungkin kalau beli Aglaonema secara online minta gunakan jasa Tiki Ons.
Pilihan kedua adalah J&T, ada sih sesekali agak mundur tapi pelayanannya lebih bagus dibanding jasa pengiriman lain.
Tiki maupun J&T tetap mengirimkan pada hari Minggu yang notabene itu tanggal merah, sementara ada jasa pengiriman yang senior dan populer (saya nggak menyebut merek lho ya) meski sudah sampai pada hari Sabtu, Aglaonema tidak diantarkan.
Dan pada hari Minggu akhirnya penulis mengontak dan berinisiatif untuk mengambil ke kantor pusat di Solo, itu pun harus menunggu terlebih dahulu kabar dari pihak kantor, belum tentu bisa.
Namun akhirnya bisa diambil pada hari Minggu ke kantor.
Nah ketika ditanya kenapa sudah hari Sabtu sampai kok nggak diantar, alasannya paket mengunakan jasa biasa dengan biaya biasa waktunya 5 harinan jadi tidak harus dikirim pada hari itu.
Lalu kenapa tidak dikirim pada hari Minggu, alasannya biaya pengiriman level biasa bukan yang premium lebih cepat.
Kalau memilih kelas premium diantar lebih cepat.
Anehnya di wilayah alamat saya tidak ada fasilitas untuk premium, makanya tetap saja harus menggunakan jasa biasa.
Selama ini penulis selalu berupaya Aglaonema yang dipesan bisa sampai secepatnya agar tidak berisiko tanaman mati, maka meski harus biaya lebih mahal seperti level premium tentu tetap dipilih, lha ini di jasa tersebut nggak ada untuk wilayah alamat rumah penulis.
Jadi penulis menyarankan rekomendasi pertama untuk Aglaonema yakni Tiki Ons meski tidak ada fasilitas Ons di alamat yang terkait petugas Tiki akan mengirim paket Aglaonema secepatnya.
Pilihan kedua yakni J&T.
5. MALAS KOMPLAIN
Setelah sampai, buka paketnya lalu foto, kalau memang sudah sesuai dengan yang dikirim, merasa puas sampaikan ke penjual, ucapkan terima kasih.
Namun ketika ada hal yang tak sesuai sampaikan saja.
Biasanya karena malas atau nggak mau ribet dengan pengembalian barang, pengemasan kembali dan lain-lain, kita jadi memberi toleransi pada Aglaonema yang sudah datang.
Sampaikan komplain kalau memang ada hal yang tidak sesuai atau karena ada dusta di antara kita.
Misalnya sesuai foto dan komunikasi Aglaonema rimbun dengan anakan tiga, ternyata anakan hanya dua, dikomunikasikan saja, mungkin miskomunikasi, kita salah persepsi atau salah pengiriman.
Itu bisa saja terjadi, asal kuncinya pada komunikasi yang baik.
Sampaikan dengan kalimat yang sopan, tidak menyinggung perasaan.
Penulis pernah mengalami hal langka karena menemukan penjual yang benar-benar amanah, baik dan bertanggung jawab, ia berikan layanan maksimal pascapenjualan.
Jarang ada penjual yang mau mengurusi hal-hal setelah barang itu sampai bahkan ada cenderung masa bodoh.
Ada lho penjual yang kirim tanaman nggak sehat, Aglaonema terserang bakteri kok dikirim dan berbeda dengan foto yang ditawarkan.
Saat dikontak baik-baik seolah masa bodoh dan tak peduli.
Padahal mungkin kalau memberi penjelasan baik dan meminta maaf selesai, ini minta maaf saja enggak akhirnya penjual tersebut saya coret dalam daftar penjual.
Saya nggak mau bertransaksi lagi dengan penjual macam ini, penjual seperti ini nggak bakal bertahan lama karena bukan memberi pelayanan prima tapi hanya mementingkan dirinya sendiri.
Penjual yang baik selalu memberi win win solution memberi tawaran yang sama-sama menguntungkan untuk pedagang dan pembeli.
Nah kembali ke penjual amanah yang langka ini, penulis membeli sebuah Aglaonema lumayan mahal karena memang seri langka dan ada dua anakan.
Sampai di rumah Aglaonema tersebut dicek bagus, akar rimbun batang dan daun sehat.
Beberapa hari kemudian dicek lebih detail, kok ada beberapa bercak kecil warna merah, dan itu mirip dengan Aglaonema yang pernah dirawat dan ternyata kena spot merah dengan ciri-ciri tersebut.
Jangan-jangan terkena spot merah, seperti diketahui bagi penghobi spot merah adalah sesuatu yang menakutkan.
Selama ini belum ada yang bisa mengobati Aglaonema yang terkena spot merah, satu-satunya cara hanya dengan menghilangkan bagian yang terkena spot merah tersebut.
Tanaman yang dikirim bercak merahnya baru pada beberapa tangkai dan belum sampai ke batang.
Saat difoto dan fotonya dikirim ke penjual, ajaib penjual tersebut respon dengan baik.
Ia bertanya pada beberapa yang ahli di lingkungan penghobi dan membenarkan kemungkinan terkena spot merah, ia memberi pilihan tanaman dikembalikan diganti uang penuh atau diganti tanaman lain.
Wah luar biasa bukan ada penjual seperti ini, penjual ini memang jadi langganan penulis karena beberapa Aglaonema sebelumnya yang dibeli dan merupakan seri atas dikirim dalam kondisi prima, sehat dengan akar rimbun dan putih bersih, menandakan kalau akar sangat sehat.
Akhirnya tanaman tersebut saya kirim kembali ke penjual biar ditreatment untuk mengatasi spot merah.
Sebelum sampai pada batang tangkai daun yang terkena spot merah dipotong atau dihilangkan agar tak menyebar dan sampai pada batang.
Tujuan saya sih nanti biar diatasi kalau sudah sembuh bisa dikirim kembali ke saya, ternyata malah ditawari seri berbeda juga cukup langka untuk pengganti tanaman tersebut.
Penjual seperti ini merupakan penjual terbaik yang nantinya akan terus jadi rujukan ketika butuh Aglaonema tertentu.
Jadi kesimpulannya jangan malas untuk berkomunikasi dengan penjual setelah tanaman tersebut sampai.
Demikian tips untuk Anda semoga bermanfaat, salam satu hobi. (KabareSolo.com/Rimawan Prasetiyo)
Post a Comment