Ternyata Pembeli Emas Mangkal Emperan Toko Emas Dapat Untungnya Begini
Kalau di Kota Surakarta para pembeli emas ini bisa kita lihat di jalan sekitar Pasar Klewer hingga deratan toko-toko emas.
Di sana bahkan ada yang hanya di atas motor dan memajang tulisan beli emas.
Lalu keuntungan seperti apa yang didapatkan? Simak penelusuran KabareSolo.com, Sabtu 25 Juli 2020.
Sejak Pandemi Covid-19 beberapa kali sering lewat di seputar jalan itu dan berdasarkan pengamatan jumlah orang yang mencari uang di lini ini makin banyak.
Kok bisa ya?
Lalu keuntungan apa yang didapat, bukankah banyak orang lebih memilih menjual emas di toko emas?
Lalu kenapa saat pandemi justru lebih banyak orang yang mencoba peruntungannya seperti ini?
Ternyata ini jawabannya.
Saat Covid-19 dan masa PSBB hingga beberapa ada yang karantina wilayah serta ditambah dengan banyaknya usaha yang gulung tikar tak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan.
Tak sedikit pula yang kehilangan penghasilan, dan akhirnya harus merelakan harta yang dimiliki untuk sekadar menyambung hidup.
Misalnya emas simpanan dan lain-lain.
Lalu pembeli emas yang mangkal di pinggir jalan terutama deretan toko emas mereka menerima emas yang ditolak toko emas.
Apa emas yang ditolak toko emas?
Emas tanpa surat, emas perhiasan yang rusak, anting emas yang hilang satu dan sebagainya.
Nah keuntungannya para pembeli emas ini bisa menekan harga karena emas yang dibeli dalam kondisi rusak.
Orang yang menjual emas pun memahami karena kondisi emas tidak bagus, ia rela menjual emas dengan harga murah.
Lalu para pembeli emas ini nanti bagaimana menjualnya?
Mereka masing-masing telah memiliki jaringan sendiri, ada yang ke toko emas produsen perhiasan jadi emas-emas ini nanti akan dilebur dan dibuat lagi menjadi perhiasan.
Ada yang masuk ke pengepul yang nantinya juga setor ke produsen pembuat perhiasan emas dan sebagainya.
Tak heran mereka tetap setia menunggu warga yang ingin menjual emasnya karena keuntungan yang didapat lumayan.
Membeli dengan harga murah dan menjual sesuai dengan standar harga untuk produsen pembuat emas.
Bagaimana kalau ditipu?
Kemungkinan tertipu kecil lantaran para pembeli emas ini juga sudah mahir menggunakan alat tes untuk mengecek keaslian emas yang dijual.
Sebuah pekerjaan unik ya, yang mungkin hanya ada di Indonesia.
Orang Indonesia memang kreatif, asal berusaha, konsisten dan gigih, dapur tetap ngebul.
Tetap semangat dan bisa terus survive di masa Pandemi Corona. (KabareSolo.com/Rimawan Prasetiyo)
Post a Comment