Ada Taman Bermain Anak Gratis! Solo Kembali Berpredikat Kota Layak Anak Utama 2019
SURAKARTA.GO.ID - Sederet prestasi yang diraih Pemkot Surakarta. |
KABARESOLO.COM - Surakarta meraih predikat Kota Layak Anak level Utama, ada beberapa hal yang membuat Kota Solo raih predikat ini, satu di antaranya taman bermain anak gratis.
KabareSolo.com pernah meliput taman bermain ini.
BACA: Ini Lho Wahana Bermain Anak Gratis di Solo dan Sekelumit 'Kisah Pahit' di Baliknya
Kota Surakarta raih predikat tertinggi KLA Utama, dan ini kembali diraih untuk ketiga kalinya berturut-turut pada tahun 2019.
Di tahun 2017 dan 2018, Surakarta juga telah menyandang KLA Utama.
KLA Utama merupakan predikat grade tertinggi kedua.
“Sampai tahun ini belum ada yang ditetapkan sebagai Kota Layak Anak. Predikat yang tertinggi baru KLA Utama, itu pun baru tiga kota, yakni Surakarta, Surabaya dan Denpasar. KLA Utama tahun ini bertambah satu yakni Kota Denpasar. Sedangkan kota atau kabupaten yang mendapatkan penghargaan KLA dengan berbagai predikat mencapai 247 daerah atau naik 40 persen karena tahun lalu hanya 177 kota atau kabupaten,” kata Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lenny N Rosalin seperti dikutip dari situs resmi Pemkot Surakarta.
Penghargaan sebagai KLA Utama tersebut diterima Wakil Wali Kota Achmad Purnomo langsung dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise pada Malam Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa 23 Juli 2019 lalu.
Secara lengkap penghargaan yang diraih antara lain: Walikota Surakarta meraih penghargaan sebagai pembina forum anak terbaik tingkat kabupaten/kota.
Lalu penghargaan sebagai pelopor ruang bermain ramah anak (RBRA) dan Kelembagaan UPTD PPA Terbaik.
Nah RBRA yang terpilih adalah Taman Monumen 45 Banjarsari, sekolah ramah anak pras-sekolah terbaik TK Negeri Pembina Jebres, Forum Anak Surakarta meraih Difa Award bidang Kesehatan.
Sesuai urut-urutan terbawah Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak terdiri atas lima predikat, yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama, dan Kabupaten/Kota Layak Anak.
Penilaian daerah untuk menjadi Kabupaten/Kota Layak Anak dilakukan dalam empat tahap.
Pertama adalah penilaian mandiri terhadap 24 indikator oleh tiap kabupaten/kota secara daring.
Selanjutnya, tim yang terdiri atas tim independen dan tim dari kementerian/lembaga terkait melakukan verifikasi administratif, verifikasi lapangan, hingga verifikasi final.
Menurut Lenny, selain tiga daerah yang meraih predikat utama, pada tahun ini terdapat 135 kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil meraih predikat Pratama.
Sedangkan untuk predikat madya terdapat 86 kabupaten/kota serta 23 kabupaten/kota meraih predikat Nindya. “Pada tahun ini ada penghargaan Pelopor Provinsi Layak Anak yang diraih Provinsi Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten dan Kepulauan Riau kemudian Provinsi Penggerak Kabupaten/Kota Layak Anak yang yakni Jawa Tengah, Jawa Timur , Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Lampung, dan Jambi,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Surakarta, Widdi Srihanto mengatakan kalau predikat utama yang diraih Surakarta tiga tahun berturut-turut ini merupakan capaian maksimal.
"Tidak mudah untuk mendapatkan predikat KLA dan memang belum ada daerah di Indonesia yang bisa memenuhi standar sebagai Kota Layak Anak. Dengan dukungan semua pihak mudah-mudahan tahun depan cita-cita untuk menjadi Surakarta sebagai Kota Layak Anak bisa terwujud,” imbuhnya masih dikutip dari website resmi Pemkot Surakarta.
TAMAN BERMAIN ANAK
Taman Monumen 45 Banjarsari memang layak mendapat predikat sebagai RBRA.
Di lokasi ini banyak wahana mainan untuk anak juga cocok untuk nongkrong bahkan rapat bersama teman-teman.
Di sini ada beberapa kursi yang disediakan plus atap kalau sekiranya hujan.
Tempat duduk dan meja dirancang asyik agar bisa menikmati suasana asri tempat ini.
Arsitek kawasan ini perlu diacungi jempol, mulai dari aikon monumen yang tampak megah dan menggambarkan pahit getirnya pejuang mengusir penjajah dalam relief di monumennya hingga taman dan wahana bermain bagi anak-anak.
Kawasan monumen didominasi dengan pepohonan hijau, cuaca panas dan terik tak akan terasa justru udara yang segar yang didapatkan.
Beberapa area juga sering digunakan oleh guru sekolah di sekitar monumen untuk berolahraga seperti senam.
Jadi jangan sampai ketinggalan, segera ke Taman Monumen 45 Banjarsari. (*/KabareSolo.com)
Post a Comment