Semringah dan Antusias! Ini yang Didapat Astuti di World Taiji Qigong Day 2019 Kota Solo
KABARESOLO.COM/ ROBERTUS RIMAWAN - Berbagai momen dalam World Taiji Qigong Day yang digelar di Balaikota Solo. |
Gerakan lambat nanindah berpadu dengan keseimbangan tubuh dan iringan yang lembut Taichi kini digandrungi banyak orang terutama lansia. Event dunia World Taiji Qigong Day di Balaikota Solo berjalan lancar.
KABARESOLO.COM -Â Senyum semringah terpancar dari Astuti (62), wanita berjilbab asal Jogja ini terlihat sabar menunggu antrean untuk berfoto di booth acara World Taiji Qigong Day.
Acara ini digelar di Pendhapi Gedhe Balaikota Solo, Sabtu 27 April 2019 sejak pagi.
Hingga siang pantauan KabareSolo.com acara masih berlangsung dengan berbagai sasana Taichi secara beregu menampilkan kelihaiannya melakukan gerakan Taichi.
"Iya kami sudah maju tadi. Senang sudah bisa berpartisipasi," jelas wanita yang jadi anggota Sasana Taichi Puspitosari Yogya ini.
World Taiji Qigong Day (WTCQD), dengan ejaan World Tai Chi dan Chi Kung Day, merupakan acara tahunan yang diadakan pada hari Sabtu terakhir bulan April setiap tahun.
Mengutip Wikipedia kegiatan ini untuk mempromosikan disiplin ilmu terkait Tai chi chuan dan Qigong di hampir delapan puluh negara sejak 1999.
Terlihat tiap-tiap peserta dalam regu menggunakan seragam layaknya pendekar asal negeri Tiongkok.
Mereka menampilkan gerakan yang menawan, lambat, lembut, kompak, wajah berkarakter tapi penuh dengan keseimbangan.
Terlihat dewan juri menilai tiap regu yang sedang menunjukkan kebolehannya.
"Kami tak berharap dapat juara sudah berpartisipasi sudah bagus," jelas Astuti.
Astuti tampak bersemangat, semringah dan penuh antusiasme karena ia mengaku mendapat banyak saudara setelah aktif di kegiatan ini.
"Dapat sehatnya, dapat persaudaraannya. Awalnya karena tempat latihan dekat dengan rumah saya, kok sepertinya asyik, akhirnya saya gabung," jelasnya.
Sejak setahunan ia bergabung ia merasakan manfaatnya yakni bugar, sehat dan selalu bersemangat.
Rekan lain Tarti (60) masih satu sasana dengan Astuti mengaku kalau Taichi sangat cocok untuk dirinya yang lansia.
"Dulu saya ikut aerobik tapi kok sepertinya gerakannya menguras tenaga, kalau di Taichi gerakan lambat, lembut dan saya jadi lebih sehat," jelasnya.
Astuti dan Tarti merupakan bagian kecil rombongan yang ikut, dari berbagai kota banyak yang hadir untuk memeriahkan acara ini.
Banyak bis-bis dari rombongan luar kota berada di Balaikota Solo mengantar rombongan untuk ikut acara ini.
Rata-rata lansia dengan seragam masing-masing sasana setia melihat penampilan dari rekan-rekan wilayah lainnya.
Taichi tak lagi identik dengan warga keturunan Tionghoa, tampak warga-warga dari keturunan Jawa ikut kegiatan ini.
Tak sedikit peserta lomba yang menggunakan seragam Taichi yang berpadu dengan kerudung.
Masing-masing peserta dalam regu menunjukkan kepiawaiannya.
ACARA TAHUNAN
WTCQD merupakan acara tahunan untuk masyarakat umum.
Mengutip Wikipedia acara dimulai dari zona waktu paling awal di Samoa pada pukul 10 pagi, dan kemudian peserta di seluruh Oceania, Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan ambil bagian.
Acara terakhir di zona waktu terakhir Hawaii hampir satu hari kemudian.
Event ini termasuk pameran massa Tai chi Chuan dan Qigong di banyak kota hingga kelas gratis di sebagian besar kota yang berpartisipasi.
Tujuan World Taiji Qigong Day yakni untuk memasyarakatkan Taichi Chuan dan Qigong karena manfaat kesehatan yang dirasakan.
Membuka dan melakukan kerjasama dalam tujuan kesehatan dan penyembuhan serta merangkul kebijaksanaan dari semua budaya di dunia.
SEJARAH
Pertama kali secara global kegiatan World Taiji Qigong Day dimulai pada tahun 1999.
Namun acara pertama, yang menginspirasi acara global, diadakan di Kansas City, Missouri pada tahun 1998 di halaman Museum Seni Nelson Atkins di tengah kota Kansas City, di mana Kansas City Tai Chi Club mengadakan pameran dan pengajaran massal Tai Chi yang melibatkan hampir dua ratus orang.
Liputan media CNN menumbuhkan minat di luar Kansas City dan dengan cepat tumbuh menjadi acara nasional dan internasional di tahun-tahun berikutnya.
Hari Tai Chi dan Qigong Dunia telah secara resmi diumumkan oleh gubernur dua puluh lima negara bagian AS, senat California, New York, dan Puerto Rico, oleh Dewan Deputi Nasional Brasil, dan pejabat di beberapa negara.
Pada 2013 Harvard Medical School meluncurkan serangkaian ceramah tentang penelitian medis tentang manfaat tai chi.
Situs web seri kuliah Harvard berjudul 'Celebrating World Tai Chi Day.'
'Panduan Sekolah Medis Harvard untuk Tai Chi,' dirilis pada 2012, terkait Hari Tai Chi Sedunia, menulis. Sebuah refleksi tentang seberapa sukses Tai chi.
Bagaimana Tai Chi bisa membawa orang melintasi batas ras, ekonomi, agama, dan geo-politik, untuk bergabung bersama untuk tujuan kesehatan dan penyembuhan, memberikan contoh kepada dunia.
Hingga kini acara ini rutin digelar, tak sedikit para lansia mendapatkan manfaat kesehatannya dan terus mengajak selalu sehat, penuh optimisme dalam berbagai kegiatan positif.
Jadi kapan kamu gabung ikut Tai Chi biar selalu sehat dan penuh semangat. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)
Post a Comment