Bawa Karakter Wayang Startup Lokal Basis AI Mitra Polri hingga BIN Ini Wakili Indonesia
PRNEWSWIRE - Nodeflux wakili Indonesia di ajang bergengsi level internasional. |
KABARESOLO.COM, JAKARTA - Nodeflux diberikan kesempatan oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) sebagai salah satu startup delegasi Indonesia dalam program Archipelageek untuk unjuk gigi di ajang acara Internasional, Selasa 12 Maret 2019.
Perusahaan lokal startup berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), Nodeflux kembali mewakili Indonesia ke kancah global dengan menghadiri acara bergengsi bernama South by Southwest (SXSW) bertempat di Texas, Amerika Serikat pada bulan Maret 2019.
Nodeflux ikut memeriahkan acara dengan memberikan pengalaman menarik bagi pengunjung acara dengan melakukan demo dari fitur face recognition sekaligus mengenalkan salah satu seni dan budaya Indonesia yaitu wayang yang dikombinasikan dengan teknologi.
Sistem kerjanya yakni mendeteksi garis wajah pengunjung, yang selanjutnya diterjemahkan wajah dengan 60 karakter wayang Indonesia, seperti: Semar, Gatotkaca, dan Puntadewa.
Pencapaian ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) sebagai salah satu startup delegasi Indonesia dalam program Archipelageek 2019 di Amerika.
Archipelageek terinspirasi dari filosofi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (archipelageek state).
Konsep Archipelageek ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai ikon potensi bidang teknologi dan digital yang secara terus menerus menginisiasi berbagai produk aplikasi digital revolusioner.
Keikutsertaan Indonesia di ajang SXSW dimulai pertama kali pada tahun 2017 lalu.
Mengusung tema Archipelageek, Reach The Global Market bermakna agar para delegasi Indonesia yang akan mengikuti Festival SXSW 2019 dapat berkesempatan memiliki pengalaman mengenal pasar Amerika dan dunia serta sekaligus mendapatkan potensi pasar baru berskala internasional dan global.
"Keterlibatan kami di acara ini merupakan pencapaian yang sangat kami syukuri. Dengan kesempatan ini, kami berharap lebih banyak pihak yang tahu bahwa melalui Nodeflux, saat ini Indonesia telah memiliki pemain utama dalam menghasilkan teknologi Intelligent Video Analytics(IVA) berbasis AI, bahkan bersaing dengan negara-negara maju produsen AI, seperti Tiongkok, Israel, Inggris, dan Amerika Serikat" Ujar Meidy Fitranto, CEO Nodeflux.
Salah satu use case yang sedang dikembangkan dan sudah diimplementasi oleh Nodeflux yakni kerjasama dengan Polri serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dalam mengimplementasikan teknologi Intelligent Video Analytics (IVA) melalui fitur pemindai wajah (face recognition) dan plat pada ribuan titik yang terkoneksi langsung dengan kamera CCTV di Jakarta dan Bandung, dalam rangka memudahkan pengelolaan kota.
Dilengkapi teknologi facial recognition dan deep learning, yang mengekstrak kumpulan data yang terakses melalui arsip POLRI dan Disdukcapil, platform ini mampu mengidentifikasi setiap orang maupun objek yang tertangkap kamera secara efektif dan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Dengan metode analisis dan pengawasan (monitoring) yang dilakukan secara real-time, platform ini juga memungkinkan pengguna mendapatkan data penunjang untuk mempermudah pengambilan keputusan/penindakan dalam menyelesaikan berbagai masalah keamanan publik, mempermudah pengelolaan kota, serta penanggulangan kemacetan berkat kepandaiannya menghitung dan mendeteksi kendaraan secara akurat.
Teknologi IVA yang dikembangkan oleh hasil karya anak bangsa di Nodeflux ini berfungsi untuk memproses stream video dari CCTV untuk menjadi sebuah informasi yang nantinya dapat diolah menjadi pandangan atau insight yang lebih berguna. Platform ini pada dasarnya membuat mesin mampu melakukan interpretasi visual layaknya manusia, diantaranya mengenali identitas manusia lewat pemindai wajah, mendeteksi dan mengklasifikasikan tipe objek, mendeteksi plat kendaraan, melihat tingkat kepadatan objek pada area tertentu, sampai menganalisa perilaku dari kerumunan orang di ranah publik.
"Keberhasilan dan pencapaian dalam pembuatan produk dan kemajuan teknologi yang dikembangkan ini dikerjakan oleh engineers asli Indonesia, kami memilih mengajak anak bangsa yang ada di luar negeri untuk kembali berdedikasi di negara asalnya untuk membawa dampak berarti di sektor teknologi AI, edukasi juga menjadi penting untuk menambah jumlah tenaga ahli di bidang AI." Faris Rahman, CTO Nodeflux.
Hadirnya Nodeflux di Indonesia bertujuan untuk mendorong berbagai pihak dari beragam sektor untuk menggunakan data yang akurat dalam memberikan keputusan yang lebih baik demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kolaborasi antar pihak merupakan kunci untuk mendukung kemajuan Indonesia, terhitung tahun 2018, Nodeflux telah dipercaya untuk berpartisipasi dalam menjaga keamanan bersama POLRI selama berlangsungnya Asian Games 2018, serta IMF-World Bank Annual Meeting 2018.
Selain itu, Nodeflux juga telah mendapatkan pendanaan dari East Venture, Telkom, dan Prasetia Dwidharma.
Tentang Nodeflux
Nodeflux adalah perusahaan vision AI pertama dan terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 2016 dengan visi untuk terus menjadi standar tertinggi dalam kemajuan teknologi Indonesia, dalam kurun waktu dua tahun Nodeflux berhasil menjadi satu dari 24 perusahaan teknologi di dunia, dan satu-satunya perusahaan Indonesia, yang tergabung dalam Metropolis Software Partner Program (NVIDIA-MSPP).
Lewat produk Intelligent Video Analytics (IVA) yang terus dikembangkan tim kami, Nodeflux telah mengimplementasikan solusi teknologi berbasis AI ini untuk mendukung sektor-sektor berikut (namun tidak terbatas) seperti kota pintar, pertahanan dan keamanan, manajemen lalu lintas, manajemen aset dan fasilitas, analisis toko retail maupun grosir, periklanan, dan transportasi.
Saat ini Nodeflux sukses mengintegrasikan layanannya dengan database sekitar 150 juta penduduk Indonesia di Dukcapil untuk pertama kalinya di Indonesia.
Portofolio klien dan mitra kolaboratif yang telah mempercayai Nodeflux antara lain Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN), NVIDIA, Jasa Marga, HP Enterprise, IBM, ASIAN GAMES 2018, The IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018, GO-JEK, dan lainnya. (PRNewswire/KabareSolo.com)
Post a Comment