Museum Islam Indonesia Sudah Diresmikan Presiden Jokowi Apa Saja Isinya?
ISTIMEWA - Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari yang telah diresmikan Presiden Jokowi. |
KABARESOLO.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari di Tebuireng pada Selasa 18 Desember 2018 lalu.
Museum ini diresmikan Presiden Jokowi sebagai bentuk penghargaan pada para ulama yang telah berjasa pada sejarah kemerdekaan dan pembangunan di Indonesia.
Sebenarnya apa saja isi museum tersebut?
Secara garis besar museum ini berisi koleksi bersejarah mulai dari awal mula Islam masuk ke berbagai daerah di Nusantara hingga peran ulama pada kemerdekaan RI dan pembentukan NKRI.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi melalui akun sosial media miliknya.
"Ingin tahu bagaimana Islam masuk ke berbagai daerah di Nusantara? Datanglah ke Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari di Jombang, Jawa Timur. Kemarin, saya meresmikan museum yang bersebelahan dengan Pondok Pesantren Tebuireng -- pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asyari pada 1899 ini," demikian tertulis dalam keterangan di postingan foto akun Facebook terverifikasi Presiden Jokowi Rabu 19 Desember 2018.
Museum dibangun di atas lahan seluas lima hektare, berisi koleksi benda-benda bersejarah yang terkait dengan masuk serta berkembangnya Islam di Indonesia serta karya-karya para ulama.
Melalui postingan tersebut Presiden Jokowi juga memberikan pesan pada masyarakat dan mengingatkan bagaiman Islam masuk ke Indonesia dengan damai dan melalui seni dan budaya.
"Museum ini mengingatkan kita bahwa Islam masuk ke Nusantara dengan proses yang sangat damai: dengan dialog, dengan menggunakan media budaya lokal, seperti syair, wayang, gurindam, kasidah, dan lain-lain," imbuhnya.
Sementara terkait isi museum di dalamnya memberikan informasi tentang kejayaan kerajaan-kerajaan Islam dari Aceh sampai Maluku yang menghantarkan Indonesia pada kemajuan bangsa di masa kini.
"Kita diingatkan bahwa Indonesia yang kita miliki sekarang dengan bentuk NKRI yang berlandaskan ideologi Pancasila, sejatinya turut dibentuk oleh para ulama, santri, umat Islam, bersama-sama dengan elemen bangsa Indonesia lainnya."
"Seperti yang dijelaskan Kiai Salahuddin Wahid, di dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari ini terdapat paparan yang menjelaskan proses bagaimana kelompok-kelompok Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Partai Syarikat Islam Indonesia menerima Pancasila sebagai dasar negara Indonesia."
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar Tebuireng yang terus melanjutkan perjuangan KH Hasyim Asyari menjaga Indonesia," jelas Presiden Jokowi.
Hal senada juga disampaikan oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Sholah.
Gus Sholah menjelaskan kalau Museum Islam Indonesia menyajikan cerita dengan alur yang gamblang tentang masuknya Islam di Indonesia dengan pendekatan kemanusiaan dan budaya.
"Dalam Museum itu akan diberikan informasi-informasi yang lengkap tentang proses masuknya Islam di Indonesia, yang dilakukan tanpa kekuatan militer, tanpa kekuatan politik, tanpa kekuatan uang," ujar Gus Sholah seperti dikutip KabareSolo.com dari Kompas.com.
Selain itu Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari di Tebuireng, juga menyajikan cerita tentang sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di Museum ini disajikan cerita dengan alur sebagaimana bukti dan fakta yang ada, terkait peran santri, kiai dan ulama dalam pendirian Negara Indonesia.
"Itu salah satu juga yang penting untuk kita sampaikan," beber Gus Sholah.
Menurutnya hal tersebut sekaligus membantah pendapat suatu kelompok yang menganggap bahwa Negara Indonesia tidak sesuai ajaran Islam. (*/KabareSolo.com)
Post a Comment