Libatkan Ratusan Siswa Film 3 Warna 1 Cita dari Kota Solo untuk Indonesia
Sekelompok remaja putra dan putri berseragam SMA tertawa cekikikan saat menyaksikan sebuah tayangan di layar lebar. Mereka ternyata menertawakan penampilannya sendiri juga akting beberapa teman dan saling menunjuk, menarik baju lalu kembali tertawa.
KABARESOLO.COM -Â SEKELOMPOK pelajar tersebut adalah para pemain film yang sedang menyaksikan cuplikan dokumentasi pra produksi Film 3 Warna 1 Cita sebuah film musikal remaja dan mereka turut berpartisipasi di dalamnya, Rabu (1/8/2018) di Pendopo Balai Kota Surakarta.
Ya pagi sekitar pukul 09.30 WIB dilakukan jumpa pers tentang jadwal teknis pelaksanaan syuting Film 3 Warna 1 Cita.
Film ini merupakan produksi dari Sekolah Kristen Kalam Kudus Surakarta bekerjasama dengan Komunitas Film Kembang Gula.
Film 3 Warna 1 Cita didedikasikan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018.
"Film ini melibatkan banyak siswa. Kami mulai dengan workshop musik. Filmnya semi musikal kami membuat 8 lagu original, fasilitator musik dari Jogja Mas Doni (Muhammad Doni Kurniawan penata musik dan lagu) dibantu Mbak Ayu (Ayu Mitha Radila produser musik), " ujar Fanny Chotimah Produser Film 3 Warna 1 Cita yang juga menjabat sebagai Direktur Yayasan Kembang Gula.
Para siswa yang terlibat dalam pembuatan film ini juga sudah melakukan 3 bulan proses rekaman dan latihan tari kolosal.
KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN PRASETIYO - Siswa siswi pemeran film 3 Warna 1 Cita. |
Dan selanjutnya akan dilakukan proses produksi pengambilan gambar di Solo akan dimulai pada tanggal 17 hingga 27 Agustus 2018.
Beberapa lokasi yang akan digunakan untuk syuting antara lain Kampung Sewu tepi Bengawan Solo, Taman Bale Kambang, Museum Radya Pustaka, Ngarsopura dan Bandara Adi Sumarmo.
Proses pengambilan gambar berikutnya pada 29 Agustus sampai 1 September 2018 di Pekanbaru, 1-4 September 2018 di Pontianak dan terakhir di Timika pada tanggal 5-9 September 2018.
Saat ditanya KabareSolo.com pada jumpa pers tersebut Fanny enggan menyebutkan angka pasti biaya yang dikeluarkan dalam produksi film ini.
"Ini kan kerjasama, jadi saling membantu. Kami tak bisa menyebut angka pasti yang jelas jumlahnya tak sebesar proses pembuatan film pada umumnya," jelas Fanny.
KABARESOLO.COM - Tim pembuat Film 3 Warna 1 Cita. |
Sedangkan ratusan siswa yang ikut serta dalam proses pembuatan film ini diatur sedemikian rupa sehingga tak mengganggu proses belajar di sekolah.
"Latihan dilakukan sepulang sekolah atau lewat grup WA (WhatsApp) diberi contoh gerakan lalu mereka bisa belajar di rumah sepulang sekolah, " imbuhnya.
Meski demikian nanti saat proses pengambilan gambar dimintakan izin setengah hari ke sekolah atau ada keringanan dari pihak sekolah.
Total ada sekitar 140 pemain yang dilibatkan terdiri atas siswa, alumnus dan orangtua murid, sekitar 20-an pemain dengan dialog.
Fanny menambahkan kalau film ini bisa ditonton sebanyak-banyaknya baik nanti akan diputar di bioskop atau pemutaran keliling.
KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN PRASETIYO - Pemain dan kru film saat jumpa pers. |
PERSATUKAN PERBEDAAN
Sementara itu sutradara film sekaligus penulis naskah Steve Pillar Setiabudi menambahkan, sasaran film ini adalah remaja.
Dan apa yang terjadi saat ini relevan dengan apa yang pemuda dan pemudi lakukan di tahun 1928.
Mereka saat itu ia nilai mempersatukan perbedaan dan inti di film ini adalah mempersatukan perbedaan sesuai dengan judul yakni 3 Warna 1 Cita.
Film ini nantinya bakal menjadi cermin tentang kondisi yang terjadi saat ini bagaimana para remaja dengan berbagai masalah mampu menemukan solusi.
"Digambarkan persoalan-persoalan di rumah para siswa ada yang berat seperti persoalan keluarga ketika ayah dan ibu berselisih bagaimana mereka mengatasi masalahnya dengan cara mereka sendiri," ujar Steve.
Sang sutradara juga menegaskan kalau pembuatan film ini bukan untuk mencetak artis atau menciptakan artis-artis baru melainkan proses ini membuat mereka untuk saling belajar.
Lalu bagaimana kesan film yang bakal ditampilkan apakah seru, menegangkan, menyedihkan atau seperti apa?
Steve menegaskan kalau film ini tergantung bagaimana para pemain bisa memainkan perannya.
"Apa akan menjadi komedi atau drama? Bisa juga awal melo, tengah drama ujungnya garing terserah nanti bagaimana yang membawa mood film ini. Masih terbuka kemungkinan-kemungkinan bagaimana mereka memerankannya," jelas Steve.
KABARESOLO.COM - Sinopsis Film 3 Warna 1 Cita. |
SKKK DAN KEMBANG GULA
Sekolah Kristen Kalam Kudus (SKKK)Â Surakarta adalah sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Kalam Kudus Indonesia.
SKKK merupakan sekolah Kristen dengan jaringan terluas di Indonesia yakni 59 lokasi di 28 kota, mulai dari Medan hingga Merauke.
Pada tahun 2013 Sekolah Kalam Kudus membuat pementasan Teater berjudul 'Namaku Indonesia'Â dengan sutradara Sosiawan Leak di Teater Besar ISI Surakarta.
Sementara itu Komunitas Kembang Gula merupakan kerja kolektif para pelaku perfilman di Kota Solo yang ingin mewujudkan terciptanya masyarakat toleran dan beradab melalui program-program pemutaran film dan pelatihan-pelatihan yang dapat mendistribusikan pengetahuan di bidang perfilman. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)
Post a Comment