Dari Sensor Gerak hingga Bersuara! Canggihnya Tempat Sampah Bikinan Penyandang Difabel
KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN - Dian Ruscahyanto (kiri berkaus merah) bersama Heru Supriyanto mereka berdua bahu membahu menciptakan tempat sampah canggih ini. |
"Tiga hari, semalam sampai pagi saya belum tidur."
KABARESOLO.COM -Â Sebuah kalimat keluar dari Heru Supriyanto saat ditanya butuh waktu berapa hari untuk menyelesaikan prototype tempat sampah canggih yang ramah penyandang difabel.
Ya Heru yang juga penyandang difabel, ia merupakan satu dari dua orang yang mendapat amanah untuk membuat tempat sampah.
Bekerjasama dengan penyandang difabel lainnya yakni Dian Ruscahyanto membuat sebuah tempat sampah yang jadi maskot dalam peluncuran Difa Shop, toko online yang menampung karya dan jasa kaum difabel, Senin (20/8/2018).
Ditemui Redaksi KabareSolo.com di sela-sela acara launching Difa Shop, Heru Supriyanto yang keseharian membuat kompor untuk memenuhi kebutuhan hidup sementara Dian punya keahlian servis elektronik bekerjasama dan menggabungkan keahlian untuk membuat tempat sampah yang ideal untuk penyandang difabel.Â
"Untuk difabel yang menggunakan kursi roda begitu mendekat dan tangan akan memasukkan sampah tutupnya akan membuka sendiri lalu saat ditinggal akan menutup sendiri," ujar Heru Supriyanto.Â
Dian menambahkan tempat sampah ini dipasang sensor gerak sehingga membuat tutup bisa membuka sendiri, lalu ada ucapan terimakasih serta dan kalimat terkait kepedulian pada difabel.Â
"Ini ide pak Heru Sasongko (kontak person aplikasi Difa Shop) lalu kita rangkai dan akhirnya jadi seperti ini," imbuh Dian.Â
Perkembangan ke depan tempat sampah ini dibuat agar secara otomatis mengirim short message service (SMS) ke Dinas Kebersihan atau dinas terkait kalau tempat sampah itu telah penuh.Â
Sehingga nantinya akan segera dikosongkan dan bisa digunakan kembali.Â
Tempat sampah tersebut berbentuk kotak persegi ada dua bagian untuk sampah organik dan non-organik.Â
Tinggi tempat sampah memang disesuaikan dengan penyandang difabel yabg yang menggunakan kursi roda, sehingga memudahkan dalam membuang sampah.
Â
Di atas ada papan bagian yang menutup dan membuka, sayang sekali saat di bawa tempat sampah itu terjatuh sempat merusak sensor gerak tapi akhirnya bisa dipasang kembali.Â
Di atas ada papan bagian yang menutup dan membuka, sayang sekali saat di bawa tempat sampah itu terjatuh sempat merusak sensor gerak tapi akhirnya bisa dipasang kembali.Â
Tempat sampah ini rencananya diperkenalkan di awal-awal launching tapi karena insiden tersebut pengenalan tempat sampah agak mundur.Â
Heru Supriyanto si pembuat tempat sampah ini merupakan penyandang difabel dan hanya memiliki satu kaki.Â
Kebetulan panitia banyak yang sibuk untuk persiapan acara sehingga tak ada yang membantu.Â
Ketika tempat sampah itu akan diangkat akhirnya terjatuh.Â
"Ini tempat sampah yang kami sampaikan tadi, mohon maaf tadi terjatuh sehingga ada yang rusak tapi bisa dilihat mekanismenya," ujar Heru Sasongko memperkenalkan tempat sampah tersebut.Â
Ia kemudian memperagakan dan mengujicoba tempat sampah tersebut.Â
Saat tangan dimasukkan sebuah tongkat penampang membuka secara otomatis.
Ada sensor yang menggerakkan penampang tersebut.Â
Idealnya dari penampang yang bergerak ada penutupnya tapi kemungkinan terlepas saat tempat sampah itu jatuh.Â
Heru Sasongko kemudian mendekatkan mikropon ke penghasil suara di tempat sampah tersebut dan terdengarlah ucapan terima kasih serta imbauan untuk peduli pada penyandang difabel.Â
Tempat sampah ini memang dipersembahkan dari penyandang difabel ke Pemerintah Kota Solo.Â
Diharapkan Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo merespon positif dan nantinya bisa dibuatkan lebih banyak agar memudahkan penyandang difabel dalam membuang sampah.Â
Sayang saat acara penyerahan Walikota Solo sudah tak berada di lokasi acara kemungkinan ada acara penting lainnya sehingga harus segera meninggalkan lokasi. Â
Namun di pertengahan acara Walikota Solo mempersilakan agar tidak tergesa-gesa dibawa karena memang butuh bantuan.Â
KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN - Inilah tempat sampah canggih buatan kaum difabel yang diharap nantinya bisa diperbanyak untuk mempermudah kaum difabel dalam membuang sampah. |
"Silakan tempat sampahnya bisa nanti, atau besok tetap saya tunggu nanti saya sampaikan pada dinas terkait bila memungkinkan bisa diperbanyak," ujar Walikota Solo.Â
Saat penyerahan tampak Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardhani mengapresiasi karya asli penyandang difabel.
Ia menjabat erat dua pembuat tempat sampah tersebut dan mengatakan kalau tempat sampah ini bisa menjadi contoh di wilayah lain.Â
Luar biasa bukan karya para penyandang difabel karya mereka tak kalah dengan yang lain.Â
Jadi bagi yang butuh keahlian mereka, silakan memanfaatkan jasa melalui aplikasi yang bisa diundunh di smartphone Anda yakni Difa Shop.Â
DIFA SHOP
Difa Shop merupakan aplikasi untuk mengumpulkan karya dan jasa penyandang difabel.Â
Dengan unduh dan instal aplikasi Difa Shop kita bisa berbagi membantu penyandang difabel.Â
Di Difa Shop banyak berbagai barang kebutuhan sehari-hari dari sembako, peralatan tulis menulis hingga jasa servis motor, elektronik dan lain-lain.Â
KABARESOLO.COM/ROBERTUS RIMAWAN - Heru Sasongko (baju batik) saat menunjukkan kecanggihan tempat sampah ini. |
Saat kita membutuhkan sembako misalnya kita buka aplikasi dan akan diarahkan ke toko sembako dari penyandang difabel.Â
Hanya dengan membeli di toko mereka kita sudah membantu.Â
Selama ini kesulitan kaum difabel adalah mobilitas dengan bekerja dari rumah dan didukung aplikasi Difa Shop semoga bisa meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan mereka.Â
"Kami tidak meminta belas kasihan, kami tidak meminta sumbangan cuma-cuma, kami tidak mengambil rezeki orang lain, maka cukup membeli gula satu kilogram sudah sangat membantu," ujar Heru Sasongko. (KabareSolo.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)
Post a Comment